Monday, September 28, 2020

PETA MINDA

 


Peta Minda

Salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir adalah dengan menggunakan peta minda (peta minda). Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974 berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita menyimpan informasi dalam sel-sel saraf dalam bentuk cabang-cabang, sehingga bila dilihat sekilas akan tampak seperti bentuk pohon dengan cabang dan rantingnya. Peta minda membantu kita untuk memahami suatu hal yang komplekss, cukup dengan satu gambar. Sifatnya yang divergen, dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk hierarki, membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu hal.

Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa perangkat lunak. Jika memanfaatkan perangkat lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstall pada komputer dan berlisensi open source, yaitu FreeMind atau XMind. Cobalah untuk berkolaborasi dengan kawan yang berada di sekolah lain menggunakan www.mindmup.com.

Gambar 1 Contoh peta minda alat transportasi.


Menurut Buzan metode peta minda dapat bermanfaat untuk:
  1. merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis;
  2. membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar;
  3. membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan;
  4. membuat rencana atau kerangka cerita;
  5. mengembangkan sebuah ide;
  6. membuat perencanaan sasaran pribadi;
  7. meringkas isi sebuah buku;
  8. menyenangkan dan mudah diingat.


Selain  itu,  metode  ini  dapat  dimanfaatkan  untuk  berbagai  bidang,  termasuk  bidang  pendidikan.
Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut.
  1. Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.
  2. Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.
  3. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.
  4. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.


Membuat peta minda untuk memvisualkan ide/gagasan bukanlah sesuatu yang sulit. Berikut langkah sederhana memvisualkan gagasan tentang liburan keluarga:

1. Buat subjek (Judul)



Langkah pertama tentukanlah subjek (judul yang akan dibahas). Tuliskanlah di bagian tengah peta minda karena subjek ini akan menjadi center dalam peta minda Anda.

2. Buat cabang-cabang utama

Selanjutnya tulislah ide-ide yang terlintas yang terkait dengan subjek, misalnya:
  • Aktivitas apa saja yang ingin dilakukan?
  • Apa saja perlengkapan yang perlu dipersiapkan?
  • Siapa saja yang akan diajak ikut serta?
  • Kemana saja tujuan perjalanan liburan kali ini?

Dalam contoh berikut dibuat 4 cabang utama yang terdiri dari: aktivitas, perlengkapan, siapa, dan tujuan.

3. Kembangkan cabang-cabang utama

Setelah cabang-cabang utama dibuat, langkah selanjutnya adalah melebarkan cabang utama. Cabang-cabang utama yang telah dikembangkan juga dapat dikembangkan lagi, jika ada ide-ide yang lebih rinci lagi yang perlu dituangkan.

Bagaimana ? cukup mudah bukan?

Bagaimana jika subjek „meja‟ yang telah kita diskusikan digambarkan dalam peta minda?

Hasilnya kira-kira sebagai berikut.

LOGIKA DAN ALGORITMA



PENGGALIAN IDE

A. Logika dan Algoritma

1. Logika

Logika berasal dari kata λόγος (logos), yang bermakna hasil nalar yang diutarakan dalam kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Cabang filsafat yang lain adalah epistemologi, etika, dan estetika. Dalam pembahasan ini, logika tidak dijelaskan secara rinci, hanya digunakan untuk mempelajari bernalar sebagai kecakapan hidup, berpikir secara lurus, tepat, runtut, dan teratur, yang merupakan penerapan logika dalam kehidupan keseharian.

Logika merupakan materi yang dipelajari sampai kapanpun bahkan ketika manusia menciptakan kecerdasan buatan (artificial intelligence)

Seseorang dapat mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai bukti-bukti yang ada seseorang dapat menilai kebenaran pernyataan untuk akhirnya sampai pada pengambilan keputusan.

Logika disebut juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar. Seseorang membutuhkan kemahiran bernalar logis, agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.

Gambar 1.Berpikir logis


Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain sebagai berikut.

a. Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.

b. Membuat daya pikir menjadi lebih tajam, dan menjadikannya lebih berkembang.

c. Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi.

d. Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.


Salah satu fungsi logika adalah sebagai alat untuk menarik kesimpulan. Kita dapat menggunakan alat ini setelah melakukan penalaran berdasarkan pernyataan-pernyataan benar (premis) yang ada. Penalaran untuk penarikan kesimpulan dibedakan menjadi dua jenis yaitu pola nalar deduktif dan induktif.

a. Deduktif

Penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang umum ke khusus. Contoh:

Umum Semua siswa SMK harus disiplin dan bertanggung jawab. Khusus Sandi adalah siswa              SMK.

Kesimpulan: Sandi harus disiplin dan bertanggung jawab.

b. Induktif

Penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang khusus ke umum. Contoh:

Khusus Devi rajin belajar, dia mendapat hasil yang memuaskan. Khusus Yuda rajin belajar, dia mendapat hasil yang memuaskan. Khusus Tika rajin belajar, dia mendapat hasil yang memuaskan.

Kesimpulan: Siswa yang rajin belajar akan mendapatkan hasil yang memuaskan.



2. Algoritma

Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang disusun menjadi urutan logis kegiatan untuk mencapai tujuan.

Setiap hari ketika seseorang melakukan aktivitas, akan memilih mana yang akan dikerjakan terlebihdahulu. Misalnya ketika bangun tidur, sarapan, bahkan ketika memakai pakaian di pagi hari. Algoritma yang baik merupakan tindakan yang benar dan masuk akal.

Terdapat berbagai bentuk cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara lain menggunakan bagan alir, pseudo code, dan bahasa pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah dibaca adalah menggunakan bagan alir.

3. Bagan alir

a. Fungsi bagan alir

Bagan alir (Flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap suatu masalah.

Terdapat berbagai alasan bagi seseorang untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.

1) Dokumentasi Proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik.

2) Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.

3) Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.

4) Mengomunikasikan hal-hal yang prosedural.

b. Simbol bagan alir


Bagan alir tersusun dari berbagai simbol yang berbeda untuk mempresentasikan sebuah input, proses, maupun output yang berbeda. Berikut adalah berbagai simbol dan masing-masing kegunaannya.

Contoh berangkat ke sekolah

Berangkat sekolah merupakan aktivitas harian siswa SMK, terdapat berbagai langkah yang dapat dipersiapkan sebelum berangkat hingga sampai ke sekolah. Kegiatan tersebut dapat dibuatkan menjadi salah satu bagan alir sebagai berikut.
Gambar 2.Contoh bagan alir berangkat ke sekolah


Proses mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah merupakan salah satu contoh subproses yang dapat dibagi lagi menjadi proses-proses lainnya. Masing-masing akan dijelaskan melalui algoritma sebagai berikut.

Contoh algoritma ketika mandi

Secara umum, algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut.

Siapkan peralatan mandi, misalnya anduk, pakaian ganti, sabun, dll.
Setelah semua siap, masuklah ke kamar mandi.
Lepaskan baju.
Siramkan air ke seluruh anggota badan.
Gunakan sabun, sampo.
Bilas badan dengan air.
Gosok gigi.
Gunakan anduk untuk mengeringkan seluruh tubuh.
Pakailah baju ganti.
Keluar kamar mandi.


Contoh algoritma ketika sarapan

Sarapan adalah salah satu hal penting yang dapat siswa lakukan sebelum berangkat ke sekolah. Sarapan akan memberikan nutrisi pada otak, yang akan membantu mempermudah menerima pelajaran. Oleh karena itu, biasanya siswa yang mempunyai kebiasaan sarapan akan mempunyai prestasi lebih baik daripada siswa yang tidak sarapan.

Pada pembahasan berikut, penjelasan terkait sarapan akan membantu memahami bagan alir penggunaan algoritma.

Lihatlah makanan pada meja makan, apakah tersedia atau tidak?
Jika tersedia, sarapan dapat dimulai. Jika tidak, ingin membuat atau membeli sarapan.
Periksa apakah tersedia bahan makanan yang dapat dimasak jika ingin membuat sarapan.

Hasil bagan alir dari algoritma di atas adalah sebagai berikut .



Gambar 3.Contoh bagan alir sarapan


Contoh algoritma ketika berangkat ke sekolah

Setelah madi dan sarapan, biasanya siswa akan langsung berangkat ke sekolah. Terdapat berbagai sarana transportasi yang dapat digunakan, misalnya menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Kali ini yang akan digunakan sebagai trasnportasi utama adalah sepeda, dengan asumsi lebih murah dan menyehatkan. Algoritma pemakaian sepeda adalah sebagai berikut.

  • Periksa apakah sepeda dalam keadaan baik?
  • Jika tidak dalam keadaan baik (diasumsikan sepeda bocor dan memerlukan waktu yang lama untuk menambalnya), maka naiklah angkot.
  • Pilihan lain yang dapat digunakan adalah naik ojek.Jika tidak ada, dapat menggunakan pilihan lainnya selain naik sepeda, naik angkot, atau naik ojek. Misalnya berangkat bersama teman, bersama orang tua, atau jalan kaki jikamemungkinkan.

Akan dihasilkan bagan alir sebagai berikut.


Gambar 4 Contoh bagan alir pergi ke sekolah


Contoh algoritma berobat ke puskesmas

Ketika berobat ke puskesmas, sering dijumpai berbagai proses mulai dari pendaftaran, pemeriksaan tekanan darah, hingga mendapatkan obat. Jarang yang menyadari bahwa hal tersebut adalah salah satu contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, untuk membuat bagan alir adalah dengan cara menentukan alur pelayanan puskesmas sebagai berikut. Pada contoh ini proses pergerakan pasien dan tempat dibedakan agar mudah dipahami.
  1. Pasien datang ke puskesmas.
  2. Pasien darurat atau akan melahirkan langsung masuk ke unit gawat darurat atau ruang bersalin. Kerabat pasien dapat mendaftarkan ke loket pendaftaran setelah pasien dilayani. Setelah pasien mendapat tindakan, pasien akan dilihat kondisinya, apakah dapat pulang (rawat jalan) atau harus dirawat terlebih dahulu di puskesmas (rawat inap). Apabila puskesmas tidak mampu melayani pasien dikarenakan terbatasnya fasilitas atau tenaga medis, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
  3. Pasien yang tidak darurat akan menggambil antrian dan menunggu hingga dipanggil oleh petugas pendaftaran.
  4. Pasien dipanggil petugas sesuai nomor urut untuk pada loket pendaftaran (pasien Lansia akan mendapatkan pelayanan khusus). Pasien akan ditanya apakah sudah terdaftar sebagai pasien atau belum. Jika belum akan dibuatkan terlebih dahulu nomor rekam medisnya. Sedangkan pasien lama atau pasien asuransi dapat menyerahkan kartu pasien yang dimilikinya.
  5. Pasien diminta menuju ke poliklinik tujuan. Petugas akan mencari rekam medis pasien untuk diberikan kepada poliklinik rawat jalan tempat pasien ingin berobat.
  6. Pasien akan dipanggil oleh petugas atau perawat.
  7. Pasien diperiksa (diagnosa), dicatat anamnesis, diberikan tindakan medis jika diperlukan, dan diberikan resep obat. Jika pasien membutuhkan tindakan medis yang tidak tersedia di puskesmas, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
  8. Pasien keluar dari ruang pemeriksaan dan menuju ke kasir pembayaran jika pasien diberikan tindakan medis. Kemudian pasien menuju apotik.
  9. Pasien dipanggil lagi untuk menerima obat.
  10. Pasien pulang.

Bagan alir yang dapat dibuat dari algoritma di atas adalah sebagai berikut.


Gambar 5 Contoh bagan alir berobat di puskesmas

B. Menggali Ide

Berbicara untuk mengomunikasikan ide dan gagasan, sebenarnya merupakan sebuah proses alamiah. Kesuksesan dalam menyampaikan ide/gagasan bergantung pada “penalaran” dan juga “rasa” yang dituangkan dalam rangka mengajak pembaca/pendengar terlibat dalam konten yang dipaparkan. Penalaran merupakan kemampuan untuk mempertimbangkan, menyusun, atau meneguhkan keyakinan.

1. Imajinasi

Ide perlu digali agar ditemukan. Untuk itu diharapkan dapat memulainya dengan cara berkonsentrasi. Konsentrasi adalah hal pertama dan alat utama yang harus dilakukan/digunakan. Setelah merasa nyaman dan mampu berkonsentrasi, cobalah deskripsikan hal-hal yang telah diketahui di area tersebut, kemudian tuliskan!. Misalnya, jika dapat berkonsentrasi di ruang belajar, maka akan mudah melihat „meja‟ yang terdiri atas kepala meja (bagian paling atas meja), badan meja (rak/lemari di bawah kepala meja), dan kaki meja. Dari pengamatan (observasi) tersebut, buatlah beberapa pertanyaan, yang antara lain sebagai berikut.

  • Mengapa meja memiliki kepala meja, badan meja, dan kaki meja?
  • Bagaimana apabila salah satu komponen tersebut. tidak ada, apakah mengganggu kenyamanan?
  • Ada berapa jenis meja yang ada di dunia?
  • Kapan meja ditemukan? Bagaimana ditemukan?

Ketika berpikir, mungkin akan muncul mengenai materi pembuatan meja.

  • Materi apa saja yang digunakan untuk membuat meja?
  • Darimanakah asal materi-materi tersebut?
  • Materi manakah yang paling disukai untuk membuat meja? Mengapa? Kemudian perhatikan aspek keindahan meja
  • Keahlian pembuatan meja.
  • Seni dalam pembuatan meja.
  • Produksi masal dalam pembuatan meja.
  • Bagaimana jika meja tidak pernah ditemukan? Apa pengaruhnya terhadap rumah, sekolah, dan kehidupan?

Contoh di atas menunjukkan bagaimana proses kerja pikiran kita secara alami pada saat menemukan ide. Proses berpikir mirip dengan batu yang dilemparkan ke kolam, riaknya dapat melebar sampai jauh. Ide pertama katakan saja „batu‟ tersebut, sedangkan ide-ide berikutnya adalah „riak‟ yang dapat melebar tak terhingga. Jika memulai penggalian ide seperti ini, seringkali hasilnya tak terduga. Untuk dapat menguasai hal ini, perlu berlatih dan berlatih. Pilih subjek yang berbeda pada hari yang berbeda, tulis semua apa yang dipikirkan dan rasakan.

2. Bernalar

Berpikir kreatif harus melalui proses penalaran. Bagian inilah yang akan dilatih bernalar. Mempelajari bagaimana mengerucutkan ide-ide, merancang kerangka paparan, mengecek fakta-fakta yang digunakan, dan mengidentifikasi informasi tambahan yang (mungkin) masih dibutuhkan.

Hal itu dapat memulai dengan cara berkonsentrasi, menghasilkan ide-ide kerja nalar melalui rasa (emosi), dan ketika ide-ide sudah tersedia, akan terasa puas atas ide-ide tersebut. Segera coret salah satu ide itu, jika ide tersebut menimbulkan keragu-raguan.

a. Pengerucutan Ide

Dalam latihan imajinasi, Anda dapat bekerja sesuka pikiran. Mengganti dari ide yang satu ke ide yang lain, mengumpulkan sebanyak-banyaknya ide. Hasilnya barangkali merupakan ide kreatif yang campur aduk. Pisahkan ide yang didapat ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok memiliki judul sesuai dengan ide yang akan dibicarakan. Hal ini untuk melatih pikiran, sehingga dapat mengomunikasikan ide dengan jelas dan lugas (tidak bertele-tele).

b. Merancang desain

Pada bagian ini, akan merancang urutan hal-hal yang akan disampaikan, tentunya dengan mempertimbangkan nalar Anda, sambil berusaha memunculkan sebuah desain hasil kreasi sendiri. Dengan melakukan hal ini, tidak akan terlupa bagian-bagian yang akan disampaikan saat pembicaraan.
cak tentang meja

c. Petakan jalur Anda

Proses pengerucutan ide dan perancangan desain haruslah sesuai dengan „jalur‟ yang diharapkan. Pastikan pikiran kreatif dan penalaran dapat sampai ke tujuan dan menggunakan jalur terpendek, tidak berputar-putar dan bertele-tele. Pada awalnya, pikiran kreatif Anda tidak akan mempertanyakan ketepatan, tetapi lebih berfokus kepada hal-hal yang menurut Anda menarik/bermanfaat. Tetapi kemudian penalaran Anda akan memperingatkan, bahwa ide-ide yang telah dikembangkan mungkin belum cukup untuk menjadi sebuah pemikiran atau konsep, sehingga akan berbahaya apabila „jalur‟ pengembangan ide tersebut tidak dicek kembali.

d. Lengkapi Pengetahuan Anda

Setelah memutuskan „jalur‟ pengembangan ide yang akan dipaparkan, maka akan lebih mudah dalam mencari pengetahuan yang dibutuhkan. Anda akan menikmati waktu untuk mencari informasi di internet atau perpustakaan sebagai upaya dalam mencari fakta-fakta yang menguatkan dan mewarnai paparan yang akan disampaikan. Hal utama yang harus diingat ketika mengumpulkan informasi (fakta) tambahan adalah informasi-informasi tersebut haruslah sesuai dengan desain yang dibuat dan menguatkan pendapat. 

PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA

 



https://drive.google.com/file/d/1RJiyTD6M1AYGt1Foya6YtIP3W6l9SQtz/view?usp=sharing